• 00:00:00
  • 08200000000
  • admin@masjidbaitulala.com
Masjid Agung Baitul A’la, Wisata Islami dan Kemegahan Batu Giok Nagan Raya
  • 19 October 2025
  • 17:55 WIB
  • 91 Pembaca
MASJID Agung Baitul A’la atau yang dikenal dengan Masjid Giok berdiri megah di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya. Masjid yang dibangun dimasa pemerintahan H Jamin Idham dan Chalidin itu, kini menjadi salah satu pusat destinasi wisata Islami di kabupaten yang dijuluki Bumi Rameune itu.

Berkat kehadiran masjid nan megah itu, kini Kabupaten Nagan Raya banyak dikunjungi oleh wisatawan untuk melihat langsung kemegahan masjid yang penuh dengan batu giok itu. Masjid Giok sendiri diresmikan pada 16 September 2022 oleh Jamin Idham yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Nagan Raya. 

Keindahan masjid ini, terletak pada infrastruktur lantai, tiang, dan dindingnya yang menggunakan/dilapisi batu giok yang tergolong ke dalam kelompok batu permata atau batu mulia dari jenis jadeit, nephrit dan serpentin atau black jade (giok hitam), termasuk untuk pembuatan batu prasasti.

Batu giok yang didominasi warna hijau itu, memiliki kadar yang tinggi dengan skala kekerasan mencapai 7 Mohs. Selain beberapa jenis tersebut, di Nagan Raya juga ditemukan batu giok idocrase atau sering disebut dengan giok solar yang beberapa tahun lalu meraih peringkat pertama dalam Lomba Batu Mulia Indonesia (Indonesian Gemstone) di Jakarta.

“Sejak masjid ini berdiri, sangat banyak wisatawan hadir ke sini untuk melihat langsung dan juga beribadah,” kata Maulana, salah seorang warga Kabupaten Nagan Raya.

Menurutnya, masjid berukuran 75 meter x 47,5 meter itu dibangun di atas lahan seluas tiga hektar dan terdiri dari dua lantai untuk salat, satu lantai basement untuk tempat wudhu’ dan parkir.

“Kapasitas Masjid Giok ini kalau tidak salah bisa menampung 5.600 orang jamaah. Kalau kita sudah masuk ke dalam masjid, rasanya kita ingin terus berlama-lama karena suasananya sangat sejuk dan damai,” ujar Maulana.

Masjid ini tampak sederhana, dengan tampilan bercorak Timur Tengah yang minimalis dengan dinding berwarna putih bersih. Tatanan tangga dan ventilasi yang rapi menjadi elemen pendukung tampilan luarnya yang elegan.

Begitu memasuki aula utama, suasana berubah drastis dengan interior yang memukau. Lantai dan dindingnya dilapisi batu giok, permata hijau yang langka dan bernilai tinggi. Penggunaan batu giok ini memberi kesan sejuk yang nyaman di dalam ruangan. 

Selain itu, ornamen berwarna keemasan di beberapa sudut menciptakan nuansa mewah dan suasana spiritual.

Pada dinding-dinding masjid, jajaran keramik batu giok dengan gradasi warna alami seperti biru tua, biru muda, hijau, coklat, dan hitam menambah daya tarik visual. Tiang-tiang masjid juga dilapisi batu giok, memperkuat kesan kokoh dan artistik.

Pemandangan semakin terpukau saat melihat ke dalam kubah, di mana ornamen bergaya Timur Tengah menghadirkan keindahan yang memanjakan mata. Aksen khas ini menciptakan atmosfer layaknya berada di salah satu bangunan megah di negeri Arab. 

Nuansa hangat dan keindahan detail ukiran serta perpaduan warna yang serasi membuat masjid ini menjadi tempat yang mengundang kekaguman dan ketenangan bagi siapa pun yang berkunjung.

Bagi anda yang ingin berkunjung ke Masjid Giok cukup dengan mentaati peraturan yang dibuat oleh pengurus masjid. Yang terpenting adalah mengenakan pakaian syar’i. “Cukup menjaga aturan dan menjaga kebersihan. Insya Allah kita akan sangat nyaman mengunjungi masjid ini,” kata Maulana.

Kehadiran masjid ini menjadi bukti betapa kayanya alam Aceh. Banyak hasil bumi yang tersimpan dan belum terjamah oleh tangan manusia. Masjid Giok salah satu buktinya. Mari berkunjung !

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan * (tanda bintang).